FKIK Kembangkan Mata Kuliah Pendidikan Kolaboratif Profesi Kesehatan
Inter Professional Education (IPE) merupakan praktik pendidikan kolaboratif antara dua atau lebih profesi kesehatan yang saling mempelajari profesi kesehatan lain dan peran masing-masing profesi kesehatan dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan. Konsep Pendidikan ini direkomendasikan oleh World Health Organisation (WHO) sebagai Pendidikan terintegrasi untuk membangun kolaborasi antara tenaga kesehatan dan juga telah menjadi Standar Nasional Pendidikan Kedokteran di Indonesia.
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki), sejak 2019 telah menyelenggarakan praktik pendidikan tersebut. IPE sendiri merupakan mata kuliah yang diberikan pada mahasiswa semester akhir yang mana masuk dalam kurikulum fakultas sehingga melibatkan kolaborasi lintas program studi dalam pelaksanaanya, yaitu Program Studi Farmasi dan Program Studi Pendidikan Dokter. Kolaborasi tersebut tentunya melibatkan dosen dan mahasiswa dari masing-masing prodi. Untuk menjamin kelancaran kolaborasi antar dua prodi ini ditunjuklah oleh sebuah unit khusus di FKIK yaitu Unit Kesehatan Haji yang berfungsi melakukan fasilitasi dan koordinasi. IPE ini pun diintegrasikan kedalam program pembinaan kesehatan haji yang dilakukan oleh FKIK UIN Malang, yang kemudian kami kenal dengan istilah HIPE (Hajj pilgrim health-based Interprofessional Education).
Tujuan adanya mata kuliah IPE ialah untuk melatih mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan faktor-faktor yang berpengaruh pada kesehatan calon jamaah haji, melakukan intervensi preventif dan promotif dengan pendekatan holistik berbasis keluarga pada calon jamaah haji, melatih mahasiswa untuk berkomunikasi, bekerjasama dan berkolaborasi dalam memecahkan masalah berdasarkan batasan profesi kesehatan masing-masing dan juga mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dalam proses pembinaan calon jamaah haji menuju istithaah.
Kurikulum IPE ini dirancang dengan pendekatan berbasis kesehatan calon jamaah haji sehingga tak heran dalam pembekalannya terdapat materi seperti Identifikasi Permasalahan Kesehatan Keluarga, Analisis Terapi Calon Jamaah Haji, Proses Penyelenggaraan Ibadah Haji Pra Keberangkatan, selain materi tentang IPE itu sendiri seperti komunikasi interprofesi dan etik profesi. Keunggulan IPE di FKIK UIN Malang tidak hanya membekali mahasiswa dengan kompetensi kolaboratif namun juga memberi manfaat bagi masyarakat khususnya calon jamaah haji Indonesia. Keunggulan ini disupport dengan pengajar yang telah mendapatkan training tentang pendidikan interprofesi dan juga pengajar yang kompeten di bidang kesehatan haji.
“Berkenaan dengan kondisi pandemi yang tengah melanda Indonesia tahun ini maka kami memodifikasi metode pembelajaran IPE tahun ini dengan menerapkan Project-Based Learning. Mahasiswa tetap melakukan identifikasi masalah kesehatan calon jamaah haji namun dengan mencari calon jamaah disekitar domisili masing-masing mahasiswa sehingga bisa dikatakan IPE berbasis kesehatan haji tahun ini justru telah berjalan secara nasional”, ungkap tim unit IPE. Nantinya, setelah melakukan identifikasi masalah kesehatan haji di tempat masing-masing, mahasiswa dalam satu tim IPE diminta untuk membuat sebuah produk yang bermanfaat dalam rangka memecahkan masalah kesehatan jamaah haji yang dibinanya.
Pendidikan interprofesi diharapkan mampu menghasilkan profesi kesehatan dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik dalam menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan dinamis dalam sebuah tim kolaboratif. Selain itu program ini diharapkan mampu memberikan kontribusi di dalam upaya melakukan pembinaan kesehatan calon jamaah haji menuju istita’ah.
(Dhani Wijaya, M. Rizal Novianto – unit IPE ; Editor : Fathia)