Dukung Keunggulan Fakultas, FKIK Adakan Focus Group Discussion (FGD) Kurikulum Kesehatan Haji 2023 bersama Stakeholder

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Bertempat di Aula Serbaguna Gedung Ibnu Thufail Kampus 3, Unit of Medical Health Profesional Education (UMHPE) dan Unit Pengembangan Keunggulan Fakultas (UPKF) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Kurikulum Kesehatan Haji 2023. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan fakultas dan pimpinan program studi, unit kurikulum ditingkat program studi serta mengundang perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Batu, RSUD Karsa Husada Kota Batu dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas Satu Kota Surabaya.

Acara dibuka dengan sambutan dari Prof. Dr. dr. Yuyun Yueniwati P.W, M.Kes., Sp.Rad(K), selaku Dekan FKIK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Beliau menghaturkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama dari Dinas Kesehatan Kota Batu, RSUD Karsa Husada Kota Batu, dan juga dari KKP Kelas Satu Kota Surabaya kepada fakultas dan terutama untuk 4 prodi yang ada dibawah FKIK.

“Kegiatan ini diadakan dalam rangka mewujudkan keunggulan fakultas yang berkaitan dengan kesehatan haji”, ujar Prof. Yuyun.

Presentasi yang pertama disampaikan oleh dr. Muhammad Rizal Novianto, MHPE., mengenai penguatan Academic Health System (AHS) di bidang kesehatan Haji. AHS ini memerlukan sistem kesehatan yang mengintegrasikan peran institusi pendidikan, rumah sakit pendidikan dan pemerintah daerah agar tercapai derajat kesehatan masyarakat. Ranah kegiatan yang bisa dilakukan yakni dari pembinaan kesehatan haji masa tunggu, pembinaan kesehatan haji masa keberangkatan, serta pendekatan keluarga dalam pembinaan kesehatan haji.

Dr. dr. Ermin Rachmawati, M.Biomed selanjutnya memaparkan presentasi mengenai Implementasi Kurikulum Kesehatan Haji sebagai Keunggulan Fakultas. Beliau menjelaskan dasar perumusan kurikulum keunggulan FKIK yang berkaitan dengan penetapan bahan kajian kurikulum kesehatan haji di tahun 2016 dan kini menjadi salah satu misi fakultas 2021-2025 yakni mengembangkan kesehatan haji sebagai keunggulan Fakultas dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Implementasi kesehatan haji dalam kurikulum juga dipaparkan oleh beliau mulai dari sebaran kurikulum kedokteran haji tahap preklinik, tahap klinik profesi dokter, kesehatan haji di program studi farmasi serta Interprofessional education (IPE) yang dimasukan dalam mata kuliah keunggulan fakultas.

Pemaparan evaluasi IPE tahun 2022 berbasis kesehatan haji disampaikan oleh apt. Dhani Wijaya, M.Farm.Klin meliputi evaluasi mahasiswa, evaluasi CJH, dan evaluasi DPL. Membangun kepercayaan pasien telah menjadi hal yang penting dan diyakini oleh peserta IPE dan asumsi negatif terhadap masing-masing profesi yang seharusnya memang mendapat skor terendah juga dicapai. Pada evaluasi CJH, rata-rata skor evaluasi CJH mencapai 88,04% untuk seluruh aspek. Sedangkan pada evaluasi DPL, didapatkan skor tertinggi pada poin pentingnya FKIK untuk membekali mahasiswa dengan kesempatan untuk berpartisipasi dalam HIPE kesehatan haji.

Setelah presentasi dari pihak fakultas, dilanjut dengan pemaparan dari pihak stakeholder yakni Dinas Kesehatan Kota Batu dan RSUD Karsa Husada Kota Batu.

 “Dengan tingginya jamaah lansia pada tahun ini diharapkan kerjasama dari berbagai pihak untuk menaikkan derajat kesehatan atau minimal mempertahankan status kesehatan jamaah lansia. Selain itu, perlu dilakukan langkah yang terukur dalam intervensi kesehatan jamaah mengacu pada hasil pemeriksaan tahap 1 dan mendapat dampak yang signifikan pada pemeriksaan tahap 2”, ujar drg. Kartika Trisulandari selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu.

Selanjutnya dr. Bambang Rishardana, Sp.B. FINACS selaku ketua komkordik RSUD Karsa Husada Kota Batu menuturkan bahwasanya dokter muda berperan dalam pelayanan pemeriksaan calon jamaah haji di rumah sakit dimulai dari anamnesa riwayat kesehatan, pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan elektrokardiografi dengan melaporkan hasil pemeriksaan ke koordinator medis.

Foto bersama peserta FGD Kurikulum Kesehatan Haji 2023

Diakhir acara dilaksanakan FGD dengan mempersilahkan kepada para stakeholder untuk memaparkan terlebih dahulu terkait kendala program yang ada saat ini serta harapan dari masing-masing instansi. Kegiatan dipandu oleh moderator dr. Doby Indrawan, MMRS., kemudian disampaikan pula respon dari masing-masing peserta baik dari para pimpinan fakultas dan juga para pimpinan program studi dibawah FKIK.

“Kesimpulan pada FGD ini yakni kita perlu maping pelaksanaan kegiatan CJH, data jamaah haji untuk resiko tinggi dan disesuaikan dengan kurikulum pembelajaran prodi. Harapannya sejak pemeriksaan pertama sampai pulang akan terkoneksi semua dan melibatkan mahasiswa prodi sarjana hingga profesi dilingkungan FKIK”, ujar dr. Doby.

Sesi Penandatanganan Berita Acara FGD Kurikulum Kesehatan Haji 2023

Setelah pemaparan kesimpulan dan rekomendasi dari notulen, dilakukan penandatangan berita acara FGD ini. Kegiatan haji yang bisa dimasukan dalam proses pendidikan di FKIK memerlukan koordinator dan melibatkan unit fakultas yaitu UMHPE, UPKF dan UPPM, poliklinik serta dari masing-masing program studi sehingga perlu panduan umum dan teknis di program studi meliputi kurikulum (baik insidentil maupun rutin), kegiatan, penilaian, monitoring evaluasi dan menjadi syarat kelulusan.

Kontributor : Fathia (Humas FKIK)