Mahasiswa Farmasi FKIK UIN Malang kembali menorehkan prestasi membanggakan pada kancah internasional. Prestasi tersebut datang dari Tim Naraya yang beranggotakan 5 mahasiswa Program Studi Farmasi 2021 dengan dosen pembimbing Mayu Rahmayanti, S.Farm., M.Sc. Mahasiswa tersebut adalah M. Alauddin, Rosa Rahmayanti, Qoriah Nur, Oashiva Hyngwie, dan M. Faisal. Melalui karya tulis ilmiah yang berjudul “Utilization of Local Durian Peel Waste (Durio zibethinus Murr.) in Ngantang Region, Malang Regency as A Candidate for Anti-Acne Phytopharmacy Products: Peel-Off Acne Spot Gel Prototype Development)”, Tim Naraya berhasil meraih Gold Medal kategori Enviromental Science pada kompetisi karya tulis ilmiah IICYMS 2023.
International Invention Competition for Young Moeslem Scientists (IICYMS) adalah kompetisi karya tulis ilmiah yang berada dibawah naungan Indonesian Young Scientist Association. Kompetisi tersebut diikuti oleh 184 tim dengan tingkatan pendidikan peserta mulai dari Sekolah Dasar hingga Universitas, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Melalui wawancara dengan TIM PERS pada Rabu (28/06/2023), Rafi selaku perwakilan tim mengungkapkan bahwa limbah kulit durian yang menjadi fokus utama merupakan komoditas yang cukup besar di daerah Kabupaten Malang, khususnya Kecamatan Ngantang, yang rentan mencemari lingkungan. Kulit durian dinilai masyarakat sebagai limbah yang tidak berguna, sehingga kerap menyebabkan penumpukan. Penumpukan tersebut tak hanya berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga dapat menganggu kenyamanan warga sekitar.
Melalui pengujian flavonoid dan tanin yang dilakukan Tim Naraya, didapatkan hasil bahwasannya kulit durian positif mengandung flavonoid dan tanin yang berkhasiat untuk pengobatan jerawat. Pada penelitian lain juga telah terbukti kulit durian bersifat antibakteri terhadap Propionibacterium acnes, bakteri penyebab jerawat. Oleh karena itu, mereka memanfaatkan kulit durian sebagai bahan aktif dari sediaan peel off acne spot gel yang diberi nama “ACDIOS”.
Dalam mengerjakan karya tulis ilmiahnya, Tim Naraya sempat mengalami beberapa kendala, khususnya dalam membagi waktu. Serangkaian proses yang cukup panjang dalam pembuatan ACDIOS dan penyusunan karya tulis ilmiah dilalui disela-sela jadwal kuliah yang cukup padat. Namun, dengan manajemen waktu dan kerjasama tim yang baik, Tim Naraya mampu menyelesaikan KTInya dengan baik dan berhasil mendapatkan Gold Medal.
“Proses pembuatan ACDIOS cukup menantang bagi kami. Prosesnya cukup panjang, mulai dari pencarian bahan baku, pembuatan ekstrak kulit durian, preformulasi, hingga formulasi. Selain itu penyusunan KTI yang kami susun dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Inggris agar memudahkan kami dalam memahami setiap bagian KTI kami. Sebab, nantinya KTI kami harus dipresentasikan dalam bahasa Inggris,” jelas Rafi.
Tim Naraya berpesan pada seluruh Mahasiswa FKIK UIN Malang, “Jangan ragu dan kembangkan potensi yang kalian miliki, baik akademik maupun nonakademik. Selalu berani untuk memulai hal-hal baru dan manfaatkan kesempatan sebaik-baiknya.”
Kontributor : Azizah Azzahra (Farmasi 2021)