Batu, 20 September 2024 – Tiga mahasiswa keperawatan dari Turki tengah mengikuti program pertukaran mahasiswa di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Malang. Selama kurang lebih dua minggu, mereka menjalani berbagai kegiatan akademik dan klinis yang disesuaikan dengan jadwal mahasiswa kedokteran di FKIK UIN Malang.
Salah satu kegiatan penting yang mereka ikuti adalah partisipasi dalam kegiatan pelayanan darurat di RSUD Karsa Husada, Batu, pada Sabtu, 14 September 2024. Mereka turut serta dalam layanan gawat darurat sebagai bentuk pengenalan langsung terhadap praktik medis di Indonesia. Keesokan harinya, ketiga mahasiswa ini akan melakukan presentasi studi kasus di hadapan dr. Christiyaji Indratmojo, Sp.EM, seorang ahli kedaruratan.
Tidak hanya terbatas pada kegiatan klinis, mereka juga mengikuti kegiatan mahasiswa lainnya, termasuk sesi clinical skill mengenai minor surgery bersama para dokter lulusan FKIK UIN Malang. Setelah mempelajari keterampilan klinis tersebut, mereka juga mengikuti responsi sebagai bagian dari evaluasi untuk mendapatkan nilai.
Selain itu, mereka turut berpartisipasi dalam perkuliahan tutorial, kegiatan Team-Based Learning (TBL), serta Interprofessional Education (IPE). Sebagai bagian dari program IPE, mereka menjadi pengamat dalam kegiatan Health Screening bagi calon jemaah haji di Kota Batu, yang memberikan wawasan penting mengenai pelayanan kesehatan haji di Indonesia.
Seluruh kegiatan yang mereka laksanakan di FKIK, bertujuan untuk mendapatkan pengalaman belajar yang sangat berharga bagi para mahasiswa keperawatan dari Turki, sekaligus memperkuat kerja sama internasional antara FKIK UIN Malang dan institusi pendidikan kesehatan di Turki.
Dalam wawancaranya, seorang mahasiswa bernama Rahmi mengungkapkan alasannya mengikuti program pertukaran pelajar tersebut “Saya ingin belajar sesuatu yang baru dari program ini. Selain itu, program pertukaran pelajar juga memberikan pengalaman yang berbeda bagi saya sendiri dan bagi peserta yang lain”, jelasnya. Rahmi juga menambahkan bahwa hampir tidak ada kendala yang dihadapinya selama program ini berlangsung karena bantuan dari berbagai pihak, mulai dari dosen hingga Liaison Officer (LO) yang selalu mendampingi mereka.
Sementara itu, dr. Ika, salah satu tutor yang turut membimbing para mahasiswa asal Turki ini menjelaskan bahwa tantangan yang dihadapi dirinya dan tim saat mengajar mereka adalah penyesuaian standar kompetensi antara sistem pendidikan kesehatan di Indonesia dan Turki. Sebagai contoh, di Indonesia, perawat diperbolehkan untuk memasang selang nasogastrik untuk menyalurkan makanan dari hidung menuju lambung, sedangkan di Turki, prosedur tersebut hanya boleh dilakukan oleh dokter. “Perbedaan aturan terkait pelayanan kesehatan menjadi kendala yang memerlukan penyesuaian oleh tim kami selama program ini berlangsung. Kendala lain, seperti bahasa, menurut saya merupakan hal yang wajar. Kami juga bersyukur karena mahasiswa asal Turki, tim pengajar, serta LO yang bertugas sangat kooperatif sehingga hal tersebut bukanlah kendala yang besar, “ tambah dr. Ika.
Program ini merupakan program kerjasama dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dengan Fakultas Humaniora untuk mendukung visi misi FKIK UIN Malang. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak dan memperkaya pengalaman akademik, baik bagi mahasiswa yang bertugas menjadi LO dan para dosen yang ikut terlibat dalam kegiatan ini.
Kontributor: Raina Habibatul Haq (PSPD 22), Lufita Diani Larasati (Farmasi 23), dan Ericko Purwo Wibowo (PSPD 23)