MALANG – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang telah menyelenggarakan prosesi Yudisium Periode I Tahun 2025 bagi 130 lulusan terbaiknya pada Kamis (20/2/2025). Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan FKIK UIN Malang, tamu undangan, dosen, dan seluruh civitas akademika. Prosesi Yudisium ini menandai pencapaian signifikan bagi para lulusan Program Studi Sarjana Farmasi dan Sarjana Pendidikan Dokter yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan Strata-1. Sebanyak 73% dari total peserta yudisium berhasil menuntaskan pendidikan sarjana dalam waktu kurang dari 8 semester atau setara dengan 3,5 tahun, menunjukkan pencapaian akademik yang patut diapresiasi mengingat padatnya kurikulum kedokteran dan farmasi.
Dekan FKIK UIN Malang, Prof. Dr. dr. Yuyun Yueniwati, PW., M.Kes., Sp.Rad (K), dalam sambutannya menegaskan bahwa konsep Ulul Albab merupakan landasan pendidikan yang membedakan lulusan FKIK UIN Malang dengan institusi lainnya. “Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Malang tidak hanya bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten secara akademis, tetapi juga memiliki empat pilar karakteristik Ulul Albab yang terintegrasi,” ujar beliau. Empat pilar tersebut mencakup kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu, dan kematangan profesional. Prof. Yuyun menekankan bahwa dengan fondasi tersebut, para lulusan diharapkan dapat melaksanakan amanah dalam mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil alamin melalui bidang kesehatan.
Dalam acara tersebut, diumumkan pula mahasiswa berprestasi akademik terbaik. Pada Program Studi Sarjana Farmasi, peringkat pertama diraih oleh Qoriah Nur Alfaizah dengan IPK 3,75, diikuti oleh Safira Wahyu Utari (IPK 3,75) di peringkat kedua, dan Candra Kusuma Dewi (IPK 3,74) di peringkat ketiga. Sementara pada Program Studi Pendidikan Dokter, Syifaul Ummah meraih peringkat pertama dengan IPK 3,74, diikuti oleh Nabila Faiz Sudarto (IPK 3,63) di peringkat kedua, dan Mochammad Dzaky Addhimi (IPK 3,59) di peringkat ketiga.
Di samping prestasi akademik, para lulusan FKIK UIN Malang juga mencapai prestasi di bidang non-akademik. Firdusiyatul Ulya mencatat prestasi dalam kategori tahfidz dengan hafalan 30 juz Al-Qur’an. Tercatat pula 16 lulusan lainnya telah meraih berbagai prestasi dalam kompetisi dan mendapatkan pengakuan di tingkat nasional maupun internasional, selain itu juga diberikan penghargaan prestasi non akademik kepada lulusan yang pernah tergabung dalam Duta FKIK, Tim Pers FKIK dan Ketua Ormawa.
Prof. Dr. Apt. Roihatul Muti’ah, SF., M.Kes., Wakil Dekan I Bidang Akademik, menyampaikan bahwa keunggulan utama lulusan FKIK UIN Malang terletak pada program HIPE (Haji Integrated Professional Education). “Program ini dirancang secara khusus untuk memberikan kompetensi kepada mahasiswa dalam bidang pembinaan kesehatan calon jamaah haji, sesuai dengan visi fakultas untuk berkontribusi dalam pengembangan bidang kedokteran dan kesehatan haji,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Roihatul menerangkan bahwa mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter memperoleh edukasi spesifik mengenai kesehatan haji, sedangkan mahasiswa Program Studi Farmasi dilengkapi dengan pengetahuan tentang farmasi halal. Integrasi keilmuan dan nilai-nilai keislaman menjadi karakteristik utama lulusan FKIK UIN Malang.
Syifaul Ummah, sebagai perwakilan peserta yudisium, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan mereka. “Kami bersyukur dan bangga telah menjadi bagian dari institusi berbasis agama yang berkomitmen mencetak generasi ulul albab yang berintegritas, beriman, dan bertakwa kepada Allah SWT,” ungkapnya.Sebagai penutup, ia menyampaikan, “Saat seseorang berhenti belajar, maka saat itulah kehidupan mereka berhenti berkembang. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan diri dan mengaplikasikan ilmu kami untuk kemaslahatan umat.” Prosesi yudisium diakhiri dengan doa bersama dan sesi foto bersama seluruh peserta, menandai dimulainya tahap baru bagi para lulusan sebagai tenaga kesehatan profesional yang siap mengabdikan diri kepada masyarakat dengan bekal keilmuan dan nilai-nilai keislaman yang terintegrasi.