Bali, 14 Januari 2025. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Malang telah berpartisipasi dalam workshop bertajuk “Artificial Intelligence in the Field of Medicine” yang diselenggarakan pada 13-14 Januari 2025, bertempat di Bali. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KEMENDIKBUDRISTEK dengan sejumlah universitas internasional, yakni Tsinghua Shouteast Asia Center bertempat di University in Diversity Campuss Bali. Dengan pemateri utama yaitu Professor Willem Owehand, Emeritus Professor of Experimental Haematology, Director of Research Honorary Consultant in Haematology at Cambridge University Hospitals, University College London Hospitals and NHS Blood and Transplant.
Acara ini dihadiri oleh 15 partisipan yang berasal dari berbagai institusi seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas Ciputra, dan lainnya, serta perwakilan dari Kementerian Kesehatan. FKIK UIN Malang diwakili oleh Dr. dr. Ermin Rachmawati, M.Biomed dan dr. Alvi Milliana, M.Biomed.
Menurut Dr. Ermin dari FKIK UIN Malang, workshop ini membahas posisi dan pertimbangan AI dalam dunia kedokteran serta bagaimana tenaga medis perlu menyikapi perkembangan teknologi ini secara bijaksana. “AI di dunia medis itu ibarat pisau bermata dua. Sangat membantu dalam mempercepat penyelesaian masalah kesehatan, tetapi harus tetap digunakan sebagai bahan pertimbangan, bukan pengambilan keputusan utama,” ujarnya.
Salah satu pembicara utama, Prof. Willem dari University of Cambridge, memberikan materi terkait penerapan AI dalam biomolekular dan genomic testing. Prof. Willem, yang dikenal sebagai salah satu pakar terkemuka di bidang kedokteran dunia, juga memaparkan kontribusi University of Cambridge dalam perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk inovasi di bidang DNA sequencing. “Penelitian mereka sangat memengaruhi praktik medis saat ini, mulai dari penemuan struktur DNA hingga perkembangan metode sequencing yang kini memungkinkan identifikasi DNA hanya dalam hitungan hari,” jelas Dr. Ermin. Menurut Dr. Ermin, workshop ini memberikan pelajaran penting bagi FKIK UIN Malang. “Kita belajar bagaimana disiplin, semangat, dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan mereka. Dari sini, kita juga memahami bahwa riset adalah sumber ilmu pengetahuan yang harus terus dikembangkan,” tambahnya. Tindak lanjut dari forum ini direncanakan akan dilaksanakan pada Oktober 2025. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menghasilkan proyek-proyek penelitian berbasis kecerdasan buatan (AI) dan biomolekular yang mampu memberikan dampak signifikan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan di Indonesia. Workshop ini menjadi bukti bahwa FKIK UIN Malang terus berupaya memperluas jaringan internasional dan meningkatkan kontribusinya dalam dunia kedokteran global.
Dalam wawancara bersama Dr. Alvi, beliau menjelaskan bahwa Seminar Kolaborasi yang berlangsung selama dua hari penuh berhasil memberikan ilmu pengetahuan baru, pengalaman berharga, serta relasi bermanfaat bagi para peserta. Materi yang disampaikan relevan dan mendalam, didukung oleh kehadiran peserta dari berbagai latar belakang yang memungkinkan terciptanya interaksi produktif. Menurut Dr. Alvi, narasumber dalam seminar ini menunjukkan penguasaan keilmuan yang luar biasa dengan menyampaikan materi secara luas dan mendalam berdasarkan pengalaman serta keahlian mereka yang teruji. Selama dua hari, kegiatan berlangsung penuh waktu dengan disiplin tinggi, memastikan setiap sesi berjalan sesuai jadwal dengan efektivitas yang maksimal.
Lebih lanjut, Dr. Alvi mengungkapkan bahwa kegiatan ini diikuti dengan program Training of Tutors yang melibatkan para dosen. Program ini bertujuan agar ilmu yang diperoleh selama seminar dapat disebarluaskan dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi civitas akademika. Selain itu, seminar ini membuka peluang kolaborasi penelitian yang menjanjikan, termasuk kerja sama dengan Prof. Willem dari Cambridge University. Keahlian dan reputasi Prof. Willem dinilai memberikan potensi besar bagi pengembangan penelitian berkualitas tinggi di masa mendatang.