Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) Yogyakarta melakukan benchmarking atau studi banding kepada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melalui Zoom Meeting pada Selasa (14/2) lalu. Tujuan kegiatan ini yakni untuk melakukan studi banding terkait implementasi kurikulum Kesehatan haji di lingkungan FKIK UIN Malang. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan FK UII, pimpinan FKIK UIN Malang, unit UMHPE, UPKF serta departemen kesehatan haji FKIK UIN Malang.
Kegiatan ini diawali oleh pembukaan kemudian dilanjut menuju inti acara yakni pemaparan kurikulum kesehatan Haji oleh FKIK UIN Malang yakni dr. Rizal Novianto, MHPE dan pemaparan kurikulum kesehatan haji oleh FK UII. Tak hanya pemaparan materi, diakhir sesi diadakan sesi diskusi dan tanya jawab.
Manfaat kegiatan ini tentunya dapat dijadikan ajang sharing dan bertukar pendapat terkait dengan kelancaran pelaksanaan kurikulum kesehatan haji. “Acara ini merupakan momen penting mengingat unggulan FKIK UIN adalah kesehatan haji. Karenanya studi banding ini bisa juga dijadikan kesempatan untuk meningkatkan rekognisi kampus khususnya mengenai keunggulan kita”, ujar Dr. dr. Ermin Rahmawati, M.Biomed selaku ketua UMHPE FKIK UIN Malang.
Desain kurikulum kesehatan haji di FKIK UIN menyasar pengelolaan jamaah haji mulai dari hulu sampai hilir dimulai dari pemberian materi di blok kedokteran haji, IPE 1, IPE 2 dan pembelajaran langsung ke Calon Jamaah Haji pada program Hajj Inter Profesional Education (HIPE) berbasis project based learning melalui pendekatan kedokteran keluarga dengan target masa tunggu. Pada tahap profesi, mahasiswa terjun langsung pemeriksaan di masa keberangkatan dan juga pasca kedatangan. Kerjasama yang telah dimiliki UIN Malang sangat menunjang mulai dari Dinkes kota Batu, Puskesmas di wilayah Batu, Puskeshaji, KKP dan juga Kemenag.
“FK UII tampak antusias dengan desain kurikulum kesehatan Haji FKIK UIN, implementasinya serta strategi-strategi yang ditetapkan dalam mewujudkannya, utamanya dari aspek kerjasama dengan instansti terkait”, pungkas dr. Ermin.
Kontributor : Fathia (Humas FKIK)