Seminar FKIK UIN Malang: Menuju Profil Dokter Ulul Albab

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Rabu (29/12/2021) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan Seminar Menuju Profil Dokter Ulul Albab 2021. Acara dibuka secara langsung oleh Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA di Aula Serbaguna Kampus III FKIK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Seminar Menuju Profil Dokter Ulul Albab semakin memperkuat eksistensi FKIK UIN Malang sebagai penyelenggara pendidikan tinggi bidang kedokteran yang didasari dengan nilai-nilai agama Islam.

Seminar Menuju Profil Dokter Ulul Albab dilatar belakangi dari kebutuhan masyarakat akan profesional kesehatan terutama dokter-dokter yang tidak hanya memiliki kompetensi namun juga berkarakter mulia. UIN Malang melalui Program Studi Pendidikan Dokter-nya turut bertanggungjawab dalam mendidik dan menciptakan para calon dokter yang berkarakter sesuai dengan amanah institusi yakni ‘Ulul Albab’. Dalam sambutannya, Rektor UIN Malang menerangkan bahwa konsep Ulul Albab menurut Alquran adalah mereka yang setiap saat senantiasa berfikir dan berdzikir akan kebesaran Allah SWT atas segala ciptaan-Nya di muka bumi ini. “Dokter yang Ulul Albab akan menjadi suri tauladan yang baik bagi orang lain dan memberikan manfaat bagi orang banyak”, terang Prof. Zain sebagai pembicara pembuka.

Acara inti seminar dipimpin oleh dr. Iwal Reza Ahdi, SpPD selaku moderator dan dibuka dengan penyampaian materi dari dr. Putu Moda Arsana, SpPD, K-EMD, FINASIM tentang Standar Kompetensi Dokter Sesuai dengan Harapan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Hal ini dinilai sangat tepat sebab beliau saat ini menjabat sebagai Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan pernah berkunjung ke kampus 3 FKIK UIN Malang saat desk evaluation oleh KKI November 2021 lalu.

Disambung dengan materi yang kedua, yakni ‘Peran Dokter Muslim dalam Penelitian Kesehatan di Indonesia’. Materi tersebut disampaikan oleh Prof. Dr.drh. Aulanni’am, DES, seorang peneliti biokimia yang saat ini tengah menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Brawijaya Malang. Prof. Aulanni’am berbicara tentang pentingya hilirisasi produk hasil penelitian sehingga dapat bermanfaat bagi orang banyak. “Penelitian di bidang kedokteran sangat sulit namun menarik, karena dituntut untuk menghasilkan produk yang aman dan berkhasiat dan pada ahirnya dapat mengurangi ketergantungan bangsa kita terhadap produk-produk impor”, pungkas Prof. Aulanni’am. 

Materi yang ketiga tentang ‘Harapan Masyarakat terhadap Eksistensi Dokter Muslim dengan Karakter Ulul Albab’ disampaikan oleh dr. Muhammad S. Niam, MKes, SpB-KBD, FINACS, Ketua Komite Medik Persada Hospital. Dr. Niam memulai pembahasannya dengan mengidentifikasi definisi dan ciri dari ‘Ulul Albab’ itu sendiri. “Ulul Albab adalah gambaran seorang manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT sekaligus cerdas dan mau mengamalkan ilmunya agar memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di sekitarnya”, terang dr. Niam. Tidak lupa beliau juga mengutip Imam Syafi’i bahwasannya ilmu terbagi menjadi dua, yakni: ilmu fiqh untuk kepentingan agama serta ilmu kedokteran (at_thiib) untuk kepentingan dunia. Sehingga apabila seorang dokter memiliki kemampuan untuk menguasai kedua ilmu tersebu serta mengamalkannya, makan hal tersebut adalah tanda-tanda dokter yang Ulul Albab.

(Kontributor: Alif FF, Fotografi: Nanang KH | Humas FKIK)