Musyawarah Senat Mahasiswa (MUSEMA): Stepping Stone Mahasiswa FKIK untuk Terjun di Lingkungan Pemerintahan Kampus
Republik Mahasiswa yang berada di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tidak lain merupakan miniatur negara yang berfungsi sebagai pembelajaran mahasiswa dan Stepping Stone untuk terjun di lingkungan pemerintahan yang ada di dalam kampus. Republik Mahasiswa didasarkan pada prinsip demokrasi mahasiswa yaitu dari mahasiswa, oleh mahasiswa, dan untuk mahasiswa. Sebagai bentuk upaya untuk menjalankan fungsi yang maksimal tentunya memerlukan peran lembaga legislatif atau dikenal dengan Senat Mahasiswa (SEMA) dengan fungsi khusus yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi controlling. Salah satu upayanya yaitu dengan diadakannya Musyawarah Senat Mahasiswa (MUSEMA) oleh Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Kegiatan MUSEMA ini diselenggarakan pada Hari Minggu (29/11/2020) dengan melibatkan Senat Mahasiswa Universitas, Ad Hoc, Senat Mahasiswa FKIK, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FKIK, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter (HMPPD), Himpunan Mahasiswa Program Studi Farmasi (HMPSF), dan seluruh mahasiswa aktif FKIK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan ini diselenggarakan secara luring di Ruang Aula Kampus III UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan daring melalui Zoom Meeting. Antusiasme seluruh peserta musyawarah sangat nampak tidak hanya di pelaksanaan luring, tetapi juga pada zoom meeting. Dengan antusiasme seluruh pihak yang terlibat dalam MUSEMA mengharuskan acara ini berlangsung hingga sore hari. Pembahasan pada MUSEMA ini meliputi program kerja serta realisasinya pada masing-masing Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) di FKIK, hambatan dalam kepengurusan ORMAWA, dan diakhiri dengan pembahasan rekomendasi yang akan diajukan untuk periode kepengurusan ORMAWA FKIK selanjutnya.


“Kita sebagai mahasiswa yang mempunya peran sangat penting harus tetap bisa menjalankan roda organisasi walaupun disaat pandemi saat ini, sebagai mahasiswa yang organisator ataupun aktivis kita harus selau meningkatkan inovasi dan kreatifitas untuk melakukan perubahan baik untuk negara maupun untuk kampus kita sendiri.” Tegas Farchan-Ketua SEMA FKIK
Berbeda dengan MUSEMA pada kepengurusan sebelumnya, MUSEMA kali ini harus diadakan di tengah pandemi COVID-19 sehingga semua pihak yang terlibat dalam MUSEMA yang akan menghadiri secara luring harus melalui skrining riwayat kesehatan H-7 pelaksanaan acara. Skrining ini dilakukan melalui penjaringan di google form yang disediakan oleh pihak pelaksana MUSEMA yaitu SEMA FKIK. Selain itu, saat berlangsungnya acara, pihak yang terlibat selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
(Aslin NA – SEMA FKIK)